LESTARIKAN BAHASA DAERAH, PEMKOT CIMAHI GELAR FESTIVAL TUNAS BAHASA IBU (FTBI) JENJANG SD TINGKAT KOTA CIMAHI

SEPUTAR CIMAHI143 Dilihat

SAKTImedianews.net, CIMAHI, DISKOMINFO – Dalam upaya melestarikan bahasa, sastra, aksara, dan seni Sunda di jenjang pendidikan dasar, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pendidikan Kota Cimahi menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) untuk jenjang Sekolah Dasar Tingkat Kota Cimahi tahun 2024. Acara ini diselenggarakan di SDN Padasuka Mandiri 4 pada hari Selasa (10/09).

Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Cimahi, Mardi Santoso, secara resmi membuka festival tersebut. Dalam sambutannya, Mardi menekankan bahwa FTBI merupakan ajang yang sangat penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Festival ini bertujuan untuk menumbuhkan daya cipta, kelembutan hati, serta kecintaan terhadap seni dan budaya bangsa, khususnya di tengah era globalisasi yang menuntut generasi muda memiliki jati diri yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsa.

“Momen seperti ini menjadi kebanggaan kita semua. Bagaimana kita bersama-sama melestarikan dan menjaga bahasa daerah kita, karena tidak bisa dipungkiri bahwa semakin lama bahasa daerah semakin jarang digunakan oleh generasi muda. Oleh karena itu, festival Tunas Bahasa Ibu ini menjadi salah satu upaya kita agar generasi muda tetap menggunakan bahasa daerah,” ujar Mardi kepada media.

Lebih lanjut, Mardi menjelaskan bahwa para pemenang FTBI tingkat Kota Cimahi akan mewakili kota ini di tingkat Provinsi Jawa Barat. “Kami akan terus melakukan pembinaan melalui pembiasaan bagi peserta didik untuk menggunakan bahasa daerah,” tambahnya. Mardi juga mengimbau kepada peserta didik untuk tidak merasa malu menggunakan bahasa daerah, bahkan mereka harus bangga. “Berbahasalah dengan bahasa daerah kalian, karena itu bukan kampungan, tapi keren!” tegasnya.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Ana Julia, menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya Festival Tunas Bahasa Ibu ini adalah: 1) mendukung revitalisasi bahasa daerah yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar, 2) memperkuat sikap, karakter, pengetahuan, dan wawasan generasi muda terhadap bahasa daerah, serta 3) melestarikan bahasa, sastra, aksara, dan seni Sunda di kalangan generasi muda, khususnya di jenjang sekolah dasar.

“Nama kegiatan ini sebelumnya adalah Pasanggiri Bahasa Sunda, kini berganti nama menjadi Festival Tunas Bahasa Ibu. Tahun ini, festival diikuti oleh 568 peserta dari kelas 3 hingga kelas 6 SD se-Kota Cimahi. Ada tujuh mata lomba yang dipertandingkan untuk putra dan putri, dengan harapan prestasi tahun ini lebih baik dari sebelumnya,” jelas Ana Julia.

Adapun lomba yang dipertandingkan dalam FTBI ini meliputi: 1) Ngadongeng, 2) Biantara, 3) Maca Sajak, 4) Maca jeung Nulis Aksara Sunda, 5) Ngarang Carita Pondok, 6) Nembang Pupuh, dan 7) Bodor Sorangan. Dewan juri yang terlibat berasal dari Kota Cimahi dan luar Kota Cimahi, antara lain dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Basa Sunda dan MGMP Seni Budaya SMP Kota Cimahi, MGMP Basa Sunda Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, ISBI (Institut Seni Budaya Indonesia) Bandung, serta praktisi dan seniman.

(Bidang IKPS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *